Beritaindonesia.id – Riau. Kebakaran hutan dan lahan
menjadi penyebab kualitas udara di Pekanbaru, Riau, dalam kondisi tak sehat,
dilansir dari data resmi BMKG di mana posisinya terlihat pada konsentrasi garis
kuning dan tertulis tidak sehat, pada Senin (2/10/23).
Masyarakat sudah disarankan untuk menggunakan masker saat
beraktivitas di luar ruangan, karena BMKG sudah mengeluarkan imbauan dan data partikulat meter berada pada
angka 80.
Dilansir dari CNN Indonesia, berdasarkan data yang
dikeluarkan oleh BMKG, juga terlihat kualitas udara di Pekanbaru naik turun
sejak kemarin. Tapi angka tertinggi hari ini terlihat pada pukul 04.00 WIB dan
sempat mendekati angka sedang pada pukul 06.00 WIB.
Selanjutnya kualitas udara kembali naik menuju pukul 08.00
WIB. Namun angka tersebut masih pada posisi tidak sehat.
Khusus di Provinsi Riau, BMKG Stasiun Pekanbaru memastikan
kabut asap di Pekanbaru hari Minggu (1/10/23) kemarin akibat kebakaran lahan di
Pelalawan. Asap kemudian masuk ke Pekanbaru dan membuat udara pada wilayah
sekitaran TKP menjadi tidak sehat untuk dihirup masyarakat setempat.
Asap karhutla itu pun sempat membuat sejumlah penerbangan
pada hari itu terganggu. Namun pada Senin, dilaporkan penerbangan normal
kembali.
“Aman semua masih lancar terkendali. Tak ada
delay,” ujar EGM Bandara Sultan Syarif Kasim II, EGM Radityo Ari Purwoko.
Tidak hanya udara menjadi tidak sehat, kebakaran juga
berimbas pada jarak pandang membuat setidaknya delapan penerbangan terganggu
atau delay 1 jam lebih.
(pt/pr/nm)