Beritaindonesia.id — Pemerintah akan membentuk konsorsium Vaksin Merah Putih demi pengembangan vaksin Covid-19.
“Mengenai perkembangannya, kami akan segera membentuk konsorsium Vaksin Merah Putih,” terang Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro, dalam telekonferensi pers BNPB, Rabu (2/9/2020).
Seperti diketahui, PT Bio Farma tengah bekerja sama dengan Sinovac dalam pengembangan vaksin. Hingga pada 2021, kapasitas produksi Bio Farma diperkirakan mencapai 250 juta unit.
Angka tersebut pun, menurut Bambang, masih dirasa kurang. Sebab, penduduk Indonesia mencapai lebih dari 270 juta jiwa dengan per orangnya harus divaksinasi dua kali, tentunya tidak cukup.
Dia sendiri memperkirakan, dengan 70 persen target penduduk yang divaksin, maka pemerintah butuh lebih dari 300 juta sampai 400 juta dosis vaksin. Itulah alasan pihaknya akan membuat konsorsium Vaksin Merah Putih.
“Otomatis ini membutuhkan kemandirian baik dalam produksi dan pengembangan bibit vaksin. Untuk bisa menunjang Bio Farma, konsorsium Vaksin Merah Putih juga akan merangkul perusahaan swasta dan nasional yang saat ini sedang menyiapkan diri untuk bisa memproduksi vaksin,” jelasnya.
Selain itu, dalam rangka pengembangan bibit Vaksin Merah Putih, saat ini pemerintah baru bekerja sama dengan Lembaga Eijkman. Beberapa institusi dan lembaga pun tengah bersiap untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin, yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
(Fajar)