Beritaindonesia.id, JAKARTA- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyindir pemerintah yang tengah mewacanakan pemanfaatan dana haji untuk stabilitas nilai tukar rupiah. Said Didu lantas mengaitkan dengan kotak amal Masjid.
“Semoga dana celengan mesjid tidak diincar juga. Itu saja,” tulis Said Didu seperti dilihat FIN pada Kamis (4/6/2020).
Cuitan singkat itu rupanya memancing Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo ikut berkomentar. Prastowo menyayangkan Said Didu yang menurutnya beropini yang sangat inisiatif.
“Sampai saat ini, saya masih menaruh hormat pada Pak @msaid_didu. Sayang sekali tokoh sekelas Anda beropini sangat inisiatif,” balas Yustinus Prastowo melalui akunya @prastow.
Prastowo yang juga merupakan pengamat perpajakan ini lantas menyinggung Said Didu soal jargon Manusia Meredeka.
“Semoga beneran jadi manusia merdeka, termasuk merdeka dari hasrat untuk sekadar pengin tampak beda dan kritis,” tulis Yustinus Prastowo
Mendapat tanggapan itu, Said Didu lantas menjawab singkat. Dia menganggap Prastowo terbawa perasaan. “Saya ketawa aja ya mas. Kok baperan mas,” ujar Said Didu.
Sebelumnya, muncul kabar dana haji tahun 2020 akan dialihkan untuk stabilitas nilai tukar rupiah.
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memastikan kabar tersebut tidak benar. Dipastikan bahwa dana haji akan aman di rekeningnya dan hanya akan digunakan untuk menunjang penyelenggaraan ibadah haji.
“Dana tersebut memang tersimpan di rekening BPKH dan jika tidak dipergunakan untuk penyelenggaraan ibadah haji akan dikonversi ke dalam mata uang rupiah dan dikelola oleh BPKH. Dana konversi rupiah itu sendiri nantinya tetap akan tersedia dalam rekening BPKH yang aman dan dipergunakan dalam menunjang penyelenggaraan ibadah haji,” demikian keterangan BPKH. (dal/fin).